Cari Blog Ini

Kamis, 26 Desember 2013

Jurnalistik Dakwah

JURNALISTIK
Jurnalistik (journalistic)secara harfiyah artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal”, artinya laporan atau catatan, berasal dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.
Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang:
 Proses-Aktivitas Kewartawanan dan Kepenulisan
 Teknik-Skill atau Keterampilan Menulis
Ilmu-Obyek Kajian Komunikasi Massa

Pengertian Pers
Pers berasal dari kata Belanda pers yang artinya menekan atau mengepres. Kata pers merupakan padanan dari kata press dalam bahasa Inggris yang juga berarti menekan atau mengepres. Jadi, secara harfiah kata pers atau press mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan dengan perantara barang cetakan. Tetapi sekarang kata pres atau press ini digunakan untuk merujuk kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun berita, baik oleh wartawan media elektronik maupun wartawan media cetak.
Jadi, ada 2 pengertian mengenai pers, yaitu pres dalam arti sempit dan pers dalam arti luas. Pers dalam arti sempit yaitu yang menyangjut kegiatan komunikasi yang hanya dilakukan dengan perantaraan barang cetakan. Sedangkan pers dalam arti luas yaitu yang menyangkut kegiatan komunikasi baik yang dilakukan dengan media cetak maupun dengan media elektronik seperti radio, televisi, maupun internet.
Bill Kovach dan Tom Rosenstiel Merumuskan Sembilan Elemen Jurnalisme:
1.      Menyampaikan kebenaran
2.      Memiliki loyalitas kepada masyarakat
3.      Memiliki disiplin untuk melakukan verifikasi
Kovach dan Rosenstiel menawarkan lima konsep dalam verifikasi:
·         Jangan menambah atau mengarang apapun
·         Jangan menipu atau menyesatkan pembaca, pemirsa, maupun pendengar
·         Bersikaplah setransparan dan sejujur mungkin tentang metode dan motivasi anda dalam melakukan reportase
·         Bersandarlah terutama pada reportase anda sendiri
·         Bersikaplah rendah hati
4.      Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya
5.      Memiliki kemandirian untuk memantau kekuasaan
6.      Menjadi forum bagi kritik dan kesepakatan public
7.      Menyampaikan sesuatu secara menarik dan relevan kepada public
8.      Membuat berita secara komprehensif dan proporsional
9.      Memberi keleluasaan wartawan untuk mengikuti nurani mereka
Adapun fungsi dari pers adalah:
      1.            Melayani system politik yang memungkinkan informasi, diskusi dan konsiderasi tentang masalah-masalah public dapat diakses masyarakat.
      2.            Memberikan informasi kepada publik untuk memungkinkan public bertindak bagi kepentingannya sendiri.
      3.            Melindungi hak-hak individu dengan bertindak sebagai watchdog (anjing penjaga) terhadap pemerintah.
      4.            Melayani system ekonomi, misalnya dengan mempertemukan pembeli dan penjual melalui media iklan.
      5.            Memberikan hiburan (dengan mana hanya hiburan yang “baik” yang dimaksudkan, apa pun hiburan itu).
      6.            Memelihara otonomi di bidang financial agar tidak terjadi ketergantungan kepada kepentingan-kepentingan dan pengaruh-pengaruh tertentu.
Tugas dan fungsi Pers:
      1.            Fungsi informatif : memberikan informasi atau berita, kepada khalayak ramai dengan cara yang teratur.
      2.            Fungsi control per yang bertanggungjawab adalah masuk ke balik panggung kejadian untuk menyelidiki pekerjaan pemerintah atau perusahaan.
      3.            Fungsi interpretative dan directif : memberikan interpretasi dan bimbingan. Pers harus menceriterakan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian.
      4.            Fungsi menghibur. Para wartawan menuturkan kisah-kisah dunia dengan hidup dan menarik. Mereka menyajikan humor dan drama serta music.
      5.            Fungsi regenerative : menceriterakan bagaimana sesuatu itu dilakukan di masa lampau, bagaimana dunia ini dijalankan sekarang, bagaimana sesuatu itu diselesaikan dan apa yang dianggap oleh dunia itu benar atau salah.
      6.            Fungsi pengawalan hak-hak warga Negara : mengawal dan mengamankan hak-hak pribadi.
      7.            Fungsi ekonomi : melayani system ekonomi melalui iklan.
      8.            Fungsi swadaya : pers mempunyai kewajiban untuk memupuk kemampuannya sendiri agar ia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh-pengaruh serta tekanan-tekanan dalam bidang keuangan.
Berita
Menurut The New Grolier Webster International Dictionary, berita adalah :
            1.            Informasi hangat tentang sesuatu yang telah terjadi, atau tentang sesuatu yang belum diketahui sebelumnya.
            2.            Berita adalah informasi seperti yang disajikan oleh media semisal suratkabar, radio atau televise.
            3.            Berita adalah sesuatu atau seseorang yang dipandang oleh media merupakan subyek yang layak untuk diberitakan.
Unsur-unsur layak berita:
           1.            Akurat
           2.            Lengkap
           3.            Adil dan berimbang
           4.            Obyektif
           5.            Ringkas
           6.            Jelas
           7.            Hangat

Nilai berita
      1.            Aktualitas (timeliness)
      2.            Kedekatan (proximity)
      3.            Dampak (consequence)
      4.            Human interest yang meliputi:
1.      Ketegangan
2.      Ketidaklaziman
3.      Minat pribadi
4.      Konflik
5.      Simpati
6.      Kemajuan
7.      Seks
8.      Usia
9.      Binatang
10.  Humor
Syarat-syarat menjadi wartawan yang baik:
1.      Pengalaman
2.      Rasa ingin tahu
3.      Daya khayal
4.      Pengetahuan
Menghormati Hak atas Privasi
Kaidah untuk melindungi hak privasi ini dalam profesi kewartawanan diatur dalam KEJ pasal 6: “Wartawan menghormati dan menjunjung tinggi kehidupan pribadi dengan tidak menyiarkan karya jurnalistik (tulisan,gambar,suara, serta suara dan gambar) yang merugikan nama baik/perasaan susila seseorang, kecuali menyangkut kepentingan umum.”
Menulis dan Gaya Penulisan Berita
Langkah menulis berita:
1.      Membuat alinea pembuka/lead
2.      Membuat tubuh berita berfungsi:
1)      Menjelaskan dan menguraikan pokok/pokok-pokok masalah yang disajikan dalam lead
2)      Menambahkan/menguatkan pokok-pokok yang kurang penting yang tidak diberikan dalam lead
Gaya Penulisan
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1.      Spesifik
2.      Kalimat aktif dan pasif
3.      Kalimat harus pendek
4.      Variasikan kalimat
5.      Alinea harus pendek
6.      Hindari angka di awal kalimat
7.      Sebutkan identitas orang
8.      Penggunaan kutipan
9.      Hindari merk dagang
10.  Tanggal kejadian
11.  Kata-kata mubazir
12.  Istilah-istilah yang tidak dijelaskan
13.  Pembaca belum tentu tahu
14.  Tatabahasa dan ejaan
15.  Ketentuan akronim
Gaya Penulisan Jurnalistik yang efektif
Syarat tercapainya penulisan jurnalistik yang efektif:
1.      Kecermatan dalam pemberitaan
2.      Organisais dalam berita
3.      Diksi dan tatabahasa yang tepat
4.      Prinsip hemat dalam penulisan berita
5.      Daya hidup(vitalitas), warna dan imaginasi.
Bahasa Jurnalistik
Kendala dalam berbahasa yang baik:
1.      Menulis di bawah tekanan waktu
2.      Kemasabodohan dan kecerobohan
3.      Malas mengikuti petunjuk
4.      Ikut-ikutan
5.      Merusak arti
Menulis Berita Pidato
Dalam menulis berita pidato, wartawan pemula harus memperhatikan saran-saran berikut ini:
1)      Dalam lead berita, tampilkan unsur yang paling mencolok dari pidato bersangkutan
2)      Jangan memperumit lead dengan detail yang terlalu banyak.
Anda dapat menyebutkan dimana ia berbicara dan dihadapan siapa dalam alinea kedua
3)      Gunakan kutipan-kutipan langsung tetapi jangan terlalu berlebihan
4)      Selalulah pastikan siapa yang berbicara dan bahwa anda sebenarnya sedang mengutip pertanyaan orang lain
5)      Sebaiknya mengutip ucapan asli si pembicara sendiri
6)      Dalam menyusun materi berita pidato, wartawan harus mengangkat temanya, kutipan-kutipan yang tidak lazim/bersifat provokatif,  dan detail-detail berita yang bersifat prinsip
 Saran dalam meliput pidato/ceramah:
1.      Jangan datang terlambat
2.      Perkenalkan diri anda kepada pembicara dan mintalah kesediaannya untuk diwawancarai setelah selesai pidato/ceramah
3.      Sediakan bolpoin yang masih penuh tintanya. Juga bloknot,jika anda tidak punya boknot, carilah kertas folio dan lipat-lipatlah menjadi 4
4.      Jika anda pencatat yang buruk dan teks pidato/ceramah tidak anda peroleh, gunakan alat perekam (tape recorder) dan buatlah catatan disamping merekam dengan alat perekam
5.      Jika anda tidak mengerti apa yang dikatakan pembicara dalam pidato/ceramahnya, mintalah klasifikasi setelah selesai pidato/ceramah
6.      Usahakan mencari tahu dimana anda dapat menemui si pembicara setelah ia berpidato/berceramah; ini untuk berjaga-jaga kalau-kalau redaktur anda mempunyai pertanyaan tambahan
7.      Ketika anda menulis berita radio,ingatlah bahwa anda menulis untuk orang yang ingin mendengar pidato/ceramah tersebut tetapi tidak diundang/tidak mempunyai waktu untuk datang. Tulislah dengan baik tetapi jangan membosankan pembaca
Jurnalisme modern mengenal 3 bentuk berita yang dihasilkan dari 3 macam wawancara:
1)      Wawancara berita (news interview)
2)      Wawancara profil pribadi (personality interview)
3)      Wawancara kelompok (symposium interview)
JURNALISTIK DAKWAH
Jurnalistik islami adalah suatu proses meliputi, mengolah, dan menyebarluaskan berbagai peristiwa dengan muatan nilai-nilai kebenaran yang sesuai dengan ajaran Islam khususnya yang menyangkut agama dan umat Islam, serta berbagai pandangan dengan perspektif ajaran agama Islam kepada khalayak melalui media massa.
Jurnalistik islami juga dapat dikatakan sebagai crusade journalism, yaitu jurnalisme yang memperjuangkan nilai-nilai tertentu, dalam hal ini nilai-nilai Islam.
Jurnalistik islami pun bernafaskan journalism profetik, suatu bentuk jurnalisme yang tidak hanya melaporkan berita dan masalah secara lengkap, jelas, jujur, serta actual tetapi juga memberikan prediksi serta petunjuk kea rah perubahan, transformasi, berdasarkan cita-cita etik dan profetik Islam. Ia menjadi jurnalisme yang secara sadar dan bertanggungjawab memuat kandungan nilai-nilai dan cita Islam.
Peranan Jurnalis Islam:
1.      Sebagai pendidik(Muaddib), yaitu melaksanakan fungsi edukasi yang islami
2.      Sebagai pelurus informasi(Musaddid)
3.      Sebagai pembaharu(Mujaddid), yakni penyebar paham pembaharuan akan pemahaman                   dan pengalaman ajaran islam(reformisme Islam)
4.      Sebagai pemersatu(Muwahid), yaitu harus mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam
5.      Sebagai pejuang(Mujahid), yaitu pejuang pembela islam
Kode Etik Jurnalis Muslim
1.      Menginformasikan atau menyampaikan yang benar saja (tidak berbohong), juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta.
2.      Bijaksana, penuh nasihat yang baik, serta argumentasi yang jelas dan baik pula.
3.      Meneliti kebenaran berita atau fakta sebelum dipublikasikan alias melakukan check and recheck.
4.      Hindari olok-olok, penghinaan, mengejek, atau caci-maki sehingga menumbuhkan permusuhan dan kebencian.
5.      Hindarkan  prasangka buruk (suuzhan).
Kode etik wartawan Indonesia(KEWI):
1.      Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.
2.      Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberika identitas kepada sumber inormasi.
3.      Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat.
4.      Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila.
5.      Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi.
6.      Wartawan Indonesia memiliki Hak Tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai kesepakatan.
7.      Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani Hak Jawab.

Faktor yang mengakibatkan lemah dan terpinggirkannya pers Islam yaitu:
1.      Kurang atau lemahnya dukungan dana.
2.      Lemahnya manajemen.
3.      Masih lemahnya minat baca dan kesadaran informatif umat Islam akan masalah-masalah keislaman.
4.      Sektarian, kurang atau tidak independen, dan eksklusif.
Menulis artikel dakwah.
Artikel adalah sebuah karangan factual(non fiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah, bulletin, dsb dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur.
Format tulisan artikel dakwah:
1.      Deskriptif
2.      Eksplanatif
3.      Artikel prediktif
4.      Artikel preskriptif
Karakteristik bahasa Jurnalistik:
1.      Mudah dipahami/jelas dan ringkas/hemat kata (prinsip ekonomi kata, economy of words).
2.      Menghindarkan penggunaan kata-kata yang termasuk kata mubazir dan kata jenuh.
3.      Tertib, yaitu patuh pada aturan/norma yang berlaku dalam penulisan berita.
4.      Singkat, maksudnya kalimat yang singkat-singkat.
5.      Tidak monoton.

Langkah-langkah menulis artikel dakwah:
1.      Menemukan ide dan referensi
2.      Membuat Outline
3.      Menulis Lead
Kiat mengirimkan artikel:
1.      Kenali dan pelajari visi dan misi media massa yang akan kita kirimi tulisan, antara lain dapat dilihat pada format dan isi tajuk rencananya dan headline yang sering diturunkannya.
2.      Jika memungkinkan, konsultasikan tema tulisan kepada redaktur dalam hal ini redaktur opini media tersebut terlebih dahulu sebelum dikirimkan.
3.      Tema tulisan yang dibuat actual dan mengandung hal baru, didukung “teknik tulisan” berupa:
·         Ketikannya rapi dua spasi di atas kertas putih
·         Menuliskan judul artikel di tengah-tengah bagian paling atas dengan nama penulis di bawahnya dan pada akhir tulisan disebutkan identitas penulis
·         Bahasanya mudah dimengerti
·         Pembahasan temanya sistematis
·         Ejaannya benar dan enak dibaca sesuai EYD
·         Menyertakan sampul surat plus prangko balasan dengan alamat yang sudah ditulis sendiri untuk memudahkan redaksimedia tersebut mengembalikan naskah jika tidak layak  muat
Berita
Berita adalah informasi atau laporan tertulis tentang suatu peristiwa atau kejadian yang factual, yaknibenar-benar terjadi, tidak fiktif, dan sesuai dengan kenyataan.
Berita islami adalah berita tentang agama dan umat islam atau berita “umum” yang dikemas dalam perspektif islam.
Struktur berita:
1.      Headline, yaitu kepala berita atau judul berita
2.      Dateline, yaitu waktu dan nama tempat berita dibuat atau diperoleh
3.      Lead atau teras berita
4.      News body, yakni tubuh atau isi berita
Karakteristik isi berita islami:
1.      Menggunakan kata-kata yang benar, baku, sesuai kaidah bahasa yang berlaku dan komunikatif(qaulan sadida, Q.S. 4:9).
2.      Menggunakan kata-kata yang tepat sasaran, komunikatif, atau mudah dimengerti (qaulan baligha, Q.S. 4:63).
3.      Menggunakan kata-kata yang santun, lemah lembut, atau tidak kasar dan tidak vulgar (qaulan karima, Q.S. 17:23).
4.      Jika melakukan kritik, gunakan kata-kata yang baik dan tidak menyinggung perasaan (qaulan ma’rufa, Q.S. 4:5).
5.      Menggunakan istilah-istilah Qurani.
6.      Bahasa yang digunakan mengandung pemihakan kepada kebenaran.
Karakteristik berita yang layak dimuat:
1.      Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu.
2.      Nyata (faktual), benar-benar terjadi, yakni informasi tentang sebuah fakta, bukan fiksi atau karangan.
3.      Penting, artinya (a) menyangkut orang penting(news maker, man makes news) dan (b) menyangkut kepentingan orang banyak.
4.      Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.
Jenis berita:
1.      Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas.
2.      Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah permukaan.
3.      Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan berbagai sumber.
4.      Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian penulisnya/reporter.
5.      Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dsb.


Ketentuan pembuatan headline(judul berita) menurut Warren K. Age(1987: 164-166):
1.      Diambil dari informasi di dekat bagian atas berita.
2.      Dipilih kata-kata yang memenuhi ruangan yang tersedia.
3.      Biasanya, kata benda diikuti kata kerja.
4.      Judul label (non kata kerja) biasanya dipakai untuk feature.
5.      Umumnya kata sandang (article), kata sifat (adjective), dan kata keterangan (adverb) dibuang.
6.      Hampir harus selalu ditulis dalam kalimat “kejadian sekarang” (present tense).
7.      Nama seseorang hanya digunakan jika dia tokoh.
8.      Hanya digunakan tanda kutip tunggal.
9.      Umunya penggunaan singkatan dihindari.
10.  Jelas, tidak kabur.
Fungsi judul berita:
1.      Menarik perhatian pembaca
2.      Menyimpulkan isi berita
3.      Membantu menentukan nada suratkabar
4.      Melukiskan mood berita
5.      Memberi keringanan pada tipografi
Judul berita juga:
1.      Bersaing satu sama lain untuk menarik perhatian pembaca.
2.      Penting untuk merakit halaman yang mencolok mata (eye catching), seimbang, dan menarik.
3.      Memberi cirri khas atau kepribadian Koran.
4.      Menjual Koran dan bersaing dengan judul Koran lain.

Keterampilan yang diperlukan dalam menulis judul berita:
1.      Persepsi yang tepat mengenai berita
2.      Perbendaharaan kata yang luas dan dalam
3.      Pemahaman tajam tentang struktur kalimat
4.      Ketajaman mata terhadap makna berganda
Teras berita(lead)
Adalah bagian berita yang terletak di alinea atau paragraph pertama, yakni setelah head dan dateline dan sebelum badan atau isi berita (news body).
Lead umumnya disusun dalam bentuk:
1.      Summary sead atau conclusion lead  (teras berita yang menyimpulkan dan dipadatkan).
2.      Statement lead  (teras berita berupa pernyataan).
3.      Quotation lead (teras berita kutipan).
4.      Contrast lead (teras berita bertolak belakang, ironi).
5.      Exclamation lead  (teras berita yang menjerit).
Membuat Buletin Jum’at
Isi bulletin
Contoh isi bulletin jum’at agar variatif/tidak monoton:
halaman 1: logo/nama bulletin, indeks, dan artikel utama
halaman 2: lanjutan atau sambungan artikel utama
halaman 3: berita singkat seputar kegiatan masjid dan atau jamaah masjid
halaman 4: rubric humor atau kisah-kisah sufistik, bisa juga kutipan hadis, dan box identitas pengelola bulletin
Desain grafis
Peranan desain grafis bagi sebuah media massa termasuk bulletin yaitu:
  1. Menumbuhkan kesan pertama yang baik sebelum orang melihat dan membaca isi media (fungsi cover).
  2. Dengan penataan isi yang apik, media yang berisi masalah serius diharapkan menjadi lebih “ringan” dan menarik (fungsi layout)
  3. Mengurangi “kelemahan” isi

Cakupan desain grafis
Antara lain menyangkut hal-hal berikut:
  1. Penentuan format media, dalam hal ini bulletin
  2. Penentuan cover atau perwajahan (halaman muka)
  3. Penentuan kolom
  4. Menata halaman (Pagination)
  5. Pemakaian huruf
  6. Menempatkan ilustrasi
Manfaat bulletin
Antara lain:
  1. Dewan kemakmuran masjid turut mengembangkan dakwh bil qolam bulletin menjadi sarana praktek jurnalistik jamaah sekaligus mendayagunakan dana umat yang diamanahkan kepada masjid untuk kepentingan islam dan jamaah sendiri.
  2. Sebagai media komunikasi dan informasi.
  3. Penerbitan bulletin dapat menambah sumber dana baru bagi masjid, yakni dengan adanya pemasukan dari iklan.
  4. Bulletin dapat juga menjadi media komunikasi jamaah 

Referensi
Drs. Dja’far h. Assegaf,Jurnalistik Masa Kini, Jakarta: Ghalia Indo 1991
Asep Syamsul M. Romli, SIP,jurnalistik dakwah, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya 2003
Asep Syamsul M. Romli.2004. Broadcast Journalism-Panduan Menjadi Penyiar, Reporter &Script Writer.Bandung: Penerbit Nuansa

Septiawan Santana K.2005.Jurnalisme kontemporer.Jakarta: yayasan obor Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar